HIDUP
Sayup-sayup telah aku rasakan disore hari ini dengan menikmati segelas chocolathos dan mendengar lantunan pujian dimasjid terdekat dengan asrama, banyak hal yang akan aku tulis tentang esensi hidup yang tidak banyak orang paham dan menggunakan waktu itu sebaik mungkin.
Hari ini aku merasakan kebosanan karena hari ini aku tidak banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat aku cenderung berdiam diri di dalam kamar, dalam hati ku bertanya seberapa bermanfaatnya aku untuk orang lain sedangkan aku sama sekali tidak merasakan perubahan dalam hidupku dihari ini aku tidak merasa jauh lebih baik dari hari kemarin, semua cenderung membosankan tapi mungkin ini adalah cara aku memahami bahwasanya aku memang tidak suka dengan passion aku yang cenderung berdiam diri di dalam kamar aku lebih suka bergerak melakukan kegiatan diluar sana menikmati segala riuh yang ada diluar sana, belajar banyak hal tentang hakikatnya kehidupan yang banyak sekali problem-problem baik nyata maupun halusinasi.
Aku merasa diluar sana aku lebih bisa berkembang aku lebih bisa belajar bagaimana aku bisa beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru yang semua belum aku kenali, aku berusaha memahami arti dari sebuah pertemuan awal atau yang disebut dengan arti dari sebuah pandangan pertama , dan arti sebuah kesan pertama. Dalam sayup-sayup yang kunikmati sore ini aku merasakan ada kelainan dalam diriku ketika aku sibuk seharian diluar sana dengan aku yang hanya cenderung didalam ruangan kamar tidurku yang sangat membosankan.
Hidup adalah tentang petualangan, hidup adalah tentang mencari pengalaman, sukses bukan diukur dari berapa banyak prestasi yang kamu dapatkan saja tapi sukses juga di ukur dari seberapa giat dan gigih kamu berusaha, seperti dikutip dari jack ma "belajarlah jangan dengan orang-orang sukses tetapi belajarlah suksses dari orang-orang yang gagal karena kebanyakan orang sukses sangat sulit mendengarkan orang lain tapi orang yang gagal selalu mengikuti oraang sukses padahal orang sukses adalah orang yang selalu mempunyai solusi dari kegagalan orang lain".
Hari-hari akan semakin berlalu tanpa terasa semua akan jauh lebih indah ketika kita benar-benar menikmati prosesnya, banyak hal yang tidak kita sadari dari setiap langkah yang kita lalui banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari setiap langkah yang kita tentukan, namun diri ini akan selalu kalah dengan egonya. Aku sendiri terkadang lelah dengan semua perjalanan ini, sempat aku berfikir apa yang aku lakukan lebih terasa membosankan bahkan semua terasa muak, membaca, menulis, melihat film, mencari keisbukan di organisasi, bukan lagi suatu kegiatan yang menyenangkan semua terasa hambar dan sia-sia, pernah aku berfikir sampai kapan aku begini dengan kekosongan yang terus menerus sungguh ini membosankan dan sangat menjenuhkan.
Pada suatu ketika hari dimana deadline yang tidak begitu padat dan masih banyak waktu senggang yang bisa aku nikmati jika aku mau, aku dapatkan diri ini di kampus dengan mengikuti audiensi terkait beberapa kegiatan dalam waktu dekat ini di organisasi yang aku naungi yaitu BEM FKIP, terkadang aku berfikir seberapa jauh aku melangkah akan menentukan juga seberapa banyak aku mendapat pengalaman. Mungkin uang masih bisa dicari tapi pengalaman dan waktu tidak akan terulang lagi, sempat aku berfikir dunia lku didalam kampus terkadang sangat menegangkan terkadang juga sangat santai.
Posisi yang seperti ini memang yang menjadi tantangan bagi ku sendiri karena aku berusaha bertanggung jawab atas semua yang ada pada diriku, aku bertanggung jawab atas adik-adik kader ku, bertanggung jawab atas organisasi yang akan terus mejadi lahan belajar untuk kader-kader ku dan semua ini tidak mudah, banyak hujatan banyak kebencian sana sini, dan aku merasakan semakin aku bergerak maka semakin banyak orang yang tidak suka dengan aku dan aku percaya bahwa itu sulit untuk aku melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Percayalah semakin kamu banyak bergerak semakin kamu bnyak dibenci orang lain karena kemampuan mu, mereka sadar aku mampu, aku mampu mengkritik maka dari itu mereka tidak suka dengan aku, lantas apa yang harus dilakukan jika hanya diam, mengikuti alur yang tidak jelas dan berantakan? diam ditempat menunggu jawaban itu semua tidak akan memberikan solusi. Mungkin semua memilih diam karena mencari aman padahal itu salah itu salah, mahasiswa adalah mengkritik mereka yang mencari solusi jika tidak mau dikritik jangan menjadi tangan kanan mahasiswa. Kelas tataran nya BEM U adalah tataran yang sangat berat dimana dia harus bijaksana dan adil jika membela hak mahasiswa dia harus siap dibenci oleh rektorat, jika dia membela rektor maka dia harus siap dikritik oleh mahasiswa, lantas aku sebagai mahasiswa patutkah jika hanya diam ditempat???
Hari ini idealisme tidak lagi menjadi idealisme yang banyak dimanfaatkan untuk orang banyak tetapi idealisme atas dirinya sendiri tanpa memikirkan mahasiswa yang lain, idealisme yang sudah tak mengenal pembenaran semua dilakukan atas kebenaran sendiri tanpa pembenaran dari orang lain.
Peran kita sebagai mahasiswa adalah agen perubahan apa yang akan terjadi jika kita selalu mengikuti gaya lama yang memang itu sudah tidak benar, mengikuti cara lama yang seharusnya kita perbaiki semua sudah berakhir, lakukan yang baru buat perubahan yang baru yang menarik benar dan menyenangkan bukan membenarkan yang salah untuk dianggap benar.
Tapi intinya saat ini yang saya rasakan adalah semakin kita banyak berbuat benar, semakin banyak kita bergerak untuk terus mengkritik maka akan semakin banyak orang yang membenci kita, takut dengan semua ucapan-ucapan kita tapi tak pandai mengambil hatinya, sangat emmalukan mahasiswa sekarang.
Politik yah semau buruk karena politik tapi mahasiswa sekarang tak pandai politik yang semuanya manis dan terkesan menyenangkan kini hilang karena mereka membawa pada realita, yang seharusnya politik hanya dilakukan didalam selimut tapi mereka lakukan di lapangan sepak bola hahahha
Aku hanya menunggu saat dimana para penunggang itu menghilang tak lagi meracuni pikiran-pikiran jernih yang harusnya berkembang, aku menunggu saat-saat dimana mereka semua tumbang dengan pikiran-pikiran kotornya, pergi dengan kegagalan yang jangan biarkan dia merajalela dalam kebenderangan dunia perkuliahan dia hanya menjadi sampah bagi mahsiswa-mahasiswa yang ingin terus berkarya, tapi aku tetap harus mencari cara apalagi yang harus aku lakukan untuk terus mempertahankan dunia Pendidikan berada ditangan adik-adik ku bagaimana caranya menghadapi mereka yang banyak dengan segalanya caranya,
Aku yaqin aku bisa dan harus bisa apapun keadaannya adik-adik ku harus jauh kebih baik, ini semua bukan hanya kepentingan pribadi tapi kepentingan bersama meningkatkan BEM FKIP yang unggul baik dalam SDM, melalui prestasi baik akademik maupun non akademik sehingga semua bener-bener terealisasi dengan sempurnaa.
Posisi yang seperti ini memang yang menjadi tantangan bagi ku sendiri karena aku berusaha bertanggung jawab atas semua yang ada pada diriku, aku bertanggung jawab atas adik-adik kader ku, bertanggung jawab atas organisasi yang akan terus mejadi lahan belajar untuk kader-kader ku dan semua ini tidak mudah, banyak hujatan banyak kebencian sana sini, dan aku merasakan semakin aku bergerak maka semakin banyak orang yang tidak suka dengan aku dan aku percaya bahwa itu sulit untuk aku melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Percayalah semakin kamu banyak bergerak semakin kamu bnyak dibenci orang lain karena kemampuan mu, mereka sadar aku mampu, aku mampu mengkritik maka dari itu mereka tidak suka dengan aku, lantas apa yang harus dilakukan jika hanya diam, mengikuti alur yang tidak jelas dan berantakan? diam ditempat menunggu jawaban itu semua tidak akan memberikan solusi. Mungkin semua memilih diam karena mencari aman padahal itu salah itu salah, mahasiswa adalah mengkritik mereka yang mencari solusi jika tidak mau dikritik jangan menjadi tangan kanan mahasiswa. Kelas tataran nya BEM U adalah tataran yang sangat berat dimana dia harus bijaksana dan adil jika membela hak mahasiswa dia harus siap dibenci oleh rektorat, jika dia membela rektor maka dia harus siap dikritik oleh mahasiswa, lantas aku sebagai mahasiswa patutkah jika hanya diam ditempat???
Hari ini idealisme tidak lagi menjadi idealisme yang banyak dimanfaatkan untuk orang banyak tetapi idealisme atas dirinya sendiri tanpa memikirkan mahasiswa yang lain, idealisme yang sudah tak mengenal pembenaran semua dilakukan atas kebenaran sendiri tanpa pembenaran dari orang lain.
Peran kita sebagai mahasiswa adalah agen perubahan apa yang akan terjadi jika kita selalu mengikuti gaya lama yang memang itu sudah tidak benar, mengikuti cara lama yang seharusnya kita perbaiki semua sudah berakhir, lakukan yang baru buat perubahan yang baru yang menarik benar dan menyenangkan bukan membenarkan yang salah untuk dianggap benar.
Tapi intinya saat ini yang saya rasakan adalah semakin kita banyak berbuat benar, semakin banyak kita bergerak untuk terus mengkritik maka akan semakin banyak orang yang membenci kita, takut dengan semua ucapan-ucapan kita tapi tak pandai mengambil hatinya, sangat emmalukan mahasiswa sekarang.
Politik yah semau buruk karena politik tapi mahasiswa sekarang tak pandai politik yang semuanya manis dan terkesan menyenangkan kini hilang karena mereka membawa pada realita, yang seharusnya politik hanya dilakukan didalam selimut tapi mereka lakukan di lapangan sepak bola hahahha
Aku hanya menunggu saat dimana para penunggang itu menghilang tak lagi meracuni pikiran-pikiran jernih yang harusnya berkembang, aku menunggu saat-saat dimana mereka semua tumbang dengan pikiran-pikiran kotornya, pergi dengan kegagalan yang jangan biarkan dia merajalela dalam kebenderangan dunia perkuliahan dia hanya menjadi sampah bagi mahsiswa-mahasiswa yang ingin terus berkarya, tapi aku tetap harus mencari cara apalagi yang harus aku lakukan untuk terus mempertahankan dunia Pendidikan berada ditangan adik-adik ku bagaimana caranya menghadapi mereka yang banyak dengan segalanya caranya,
Aku yaqin aku bisa dan harus bisa apapun keadaannya adik-adik ku harus jauh kebih baik, ini semua bukan hanya kepentingan pribadi tapi kepentingan bersama meningkatkan BEM FKIP yang unggul baik dalam SDM, melalui prestasi baik akademik maupun non akademik sehingga semua bener-bener terealisasi dengan sempurnaa.